Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang cukup sulit dideteksi pada tahap awal karena gejala-gejalanya seringkali tidak jelas atau mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker ovarium sangat penting untuk pencegahan dan deteksi dini. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium:

1. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Salah satu faktor risiko terbesar untuk kanker ovarium adalah adanya mutasi genetik tertentu, khususnya pada gen BRCA1 dan BRCA2. Wanita yang memiliki mutasi pada gen ini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium, serta kanker payudara. Selain itu, jika ada riwayat kanker ovarium, kanker payudara, atau kanker kolorektal dalam keluarga, risiko seseorang untuk terkena kanker ovarium juga meningkat. Sekitar 10-15% kasus kanker ovarium berkaitan dengan faktor genetik ini.

2. Usia

Usia merupakan faktor risiko lain yang signifikan. Kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita yang berusia di atas 50 tahun, dengan puncak insidensi pada usia 60-an. Meskipun kanker ovarium dapat terjadi pada wanita yang lebih muda, risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

3. Riwayat Reproduksi dan Kesuburan

Wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium dibandingkan dengan wanita yang pernah hamil. Selain itu, mereka yang mengalami menstruasi pertama pada usia yang sangat muda (menarche dini) atau mengalami menopause pada usia yang lebih tua juga memiliki peningkatan risiko. Penggunaan terapi hormon pascamenopause, terutama terapi estrogen tanpa progesteron, juga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim. Wanita dengan endometriosis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker ovarium, terutama jenis kanker ovarium yang disebut kanker ovarium endometrioid dan clear cell carcinoma.

5. Penggunaan Obat Kesuburan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan kesuburan, terutama jika tidak berhasil menyebabkan kehamilan, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Namun, bukti ini masih belum sepenuhnya konklusif, dan banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

6. Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup juga dapat mempengaruhi risiko kanker ovarium. Kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium. Pola makan yang tinggi lemak, terutama lemak jenuh, juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko. Merokok dapat meningkatkan risiko kanker ovarium jenis tertentu, meskipun pengaruhnya tidak sebesar pada kanker paru-paru.