Mayor Jenderal Qassem Soleimani telah tewas di Bandara Internasional Baghdad, Jumat pagi (3/1/2020) dengan drone militer Amerika Serikat bersama para militer Irak Abu Mahdi al Muhandis, Hashed al Shaabi juga 6 orang yang lainnya.
Rilisan pernyataan dari Pentagon, sebuah serangan militer tersebut merupakan sebuah operasi yang cermat dan telah diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump waktu itu. Mayor Jenderal Qassem Soleimani telah dinilai Amerika Serikat dan untuk mempertanggung jawabkan sebuah tindakannya yang sudah mengancam keberadaan masyarakat Amerika Serikat juga bersama militer yang ada di Timur Tengah.
Qassem Soleimani lahir di sebuah desa yang terletak di Qanate Malik, Propinsi Kerman, Iran. Ia lahir 11 maret 1957, dan mulai memimpin pasukan Quds yaitu sebuah militer khusus yang menjadi pasukan revolusi di Iran tahun 1998. Pasukan Quds memiliki tugas untuk menjalankan politik juga keamanan di luar negara Iran untuk kepentingan negara Iran.
Qassem menjadi kepala pasukan dan juga mempunyai hubungan sangat dekat dengan seorang milisi Hezbulloh yang ada di negara Lebanon, selain itu juga menjalin hubungan bersama kelompok Hamas yang ada pada jalur Gaza. Dalam pandangan politik Qassem Soleimani juga mempunyai hubungan baik bersama Kelompok Suriah juga Kurdi yang ada di kedua negara itu.
Qassem Soleimani membantu menyalurkan senjata juga logistik saat kelompok Kurdi memberontak Saddam Hussein di tahun 1990an. Selain itu Qassem juga bahu membahu memerangi kelompok ISIS dan kelompok bersenjata yang dibantu Emira, saudi juga negara barat.
Kelompok PMU bersama dukungan Qassem Soleimani dan juga pasukan Irak Sukses mengalahkan ISIS yang sudah menguasai Mosul juga sekitarnya selama bertahun – tahun lamanya di Irak.
Qassem Soleimani kecil tumbuh layaknya seorang petani miskin di Iran. Setelah ia tumbuh menjadi seorang pemuda kemudian merantau dan bekerja menjadi kuli bangunan di kota Kerman. Di tahun 1975 Qassem Soleimani bekerja pada perusahaan air minu yang ada di Kerman, dan pada jeda waktu istirahatnya Qassem ikut latihan beban di tempat Gym.
Qassem Soleimani juga sering mendengarkan khotbah ulama Hojjat Kamyab yang merupakan asuhan didik dari Ayatollah Khomeini. Empat tahun berjalan dan memasuki tahun 1979 Qassem bergabung menjadi pasukan revolusi Iran dan ia juga sukses merobohkan Shah Reza Pahlevi setelah revolusi.
Tahun 1980 Presiden Irak Saddam Hussein tanggal 22 September menyatakan sebuah perang untuk Iran. Kemudian Qassem Soleimani memimpin pasukan Kerman dan ia sukses merebut wilayah yang sudah diduduki pasukan Irak di Kerman. Sebuah prestasi yang brilliant dan ia mendapat penghargaan untuk memimpin Divisi Sarallah pada usianya 20 tahunan.
Setelah perang berakhir tahun 1988 akhirnya dipercaya menjadi pemimpin pasukan Quds sampai sekarang dan kemudian ia tewas pada jumat. (3/1/2020).