Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang dapat mempengaruhi sel darah dan sumsum tulang. Leukemia dapat mengganggu sumsum tulang dalam memproduksi trombosit dan sel darah. Leukemia membuat para penderitanya mengalami gangguan saat memproduksi sel darah dan trombosit seperti sel yang biasanya diproduksi seperti sel darah putih, sel darah merah, serta trombosit. Sel-sel tersebut saat diproduksi oleh penderita leukimia akan digantikan oleh sel-sel leukimia yang tidak normal.
Leukemia juga menyebabkan berbagai gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman seperti demam, penurunan berat badan, infeksi, kelelahan, dan munculnya rasa mual pada tubuh penderita. Leukemia dapat memicu atau memunculkan berbagai masalah terhadap kesehatan kulit. Berikut merupakan beberapa masalah kulit yang sering dihadapi oleh para penderita leukimia.
1. Pendarahan di bawah kulit
Leukemia dapat mempengaruhi produksi dari trombosit pada tubuh. Trombosit merupakan gumpalan darah yang bertujuan untuk menghentikan pendarahan. Jika kadar trombosit pada tubuh rendah maka hal ini dapat membuat pasien mengalami pendarahan yang terjadi di dalam kulit secara tiba-tiba atau dengan trauma kecil.
Hal ini terjadi saat kapiler pecah di bawah kulit serta kadar trombosit yang rendah tidak dapat dan tidak cukup untuk memblokir kapiler yang rusak sehingga darah akan bocor ke kulit. Hal ini akan memunculkan titik-titik merah pada kulit,munculnya area ungu atau merah yang lebih besar atau memar.
2. Folikulitis
Penyakit ini adalah infeksi yang terjadi pada folikel rambut. Folikulitis biasa disebabkan oleh serangan bakteri tetapi hal ini biasanya tidak menimbulkan suatu masalah yang serius. Beberapa gejala dari folikulitis adalah jerawat dengan ujung yang warna putih dan gatal.
Folikulitis dapat muncul pada kulit kepala, leher, wajah, area tubuh lain. Ketidaknyamanan yang terjadi untuk para penderita folikulitis dapat direndahkan dengan cara melakukan kompres hangat. Folikulitis perlu diobati dengan beberapa obat seperti obat oral atau topikal yang bertujuan untuk membersihkan infeksi dan mengurangi peradangan.
3. Sweet syndrome
Hal ini terjadi karena saat sistem kekebalan tubuh sedang menurun para penderita leukemia dapat terkena sweet syndrome. Sweet syndrome berbentuk seperti benjolan ataupun plak berwarna merah muda. Hal ini terjadi dikarenakan sel inflamasi memasuki kulit.