Bisakah Anda bayangkan apa yang akan terjadi setelah tidak ada yang menyelam dan apalagi perahu yang bergerak sehingga menimbulkan kebisingan bagi kehidupan laut selama berbulan-bulan? Saya kira pandemi ini adalah pengingat bagi kita-manusia- untuk berbagi hak yang sama di bumi ini dengan spesies lain. Saya tidak sabar untuk mengunjungi dan bertemu teman-teman bawah air kami. Semoga mereka baik-baik saja
Dengerin cerita-cerita mereka di berbagai daerah bikin beneran sedih loh. Usaha selam Indonesia tiba-tiba lenyap. Padahal dengan keindahan laut tanpa tanding, wisata selam tuh unggulan di Indonesia. Semoga aja wisata selam bisa jadi salah satu wisata yang paling cepat recover. Kegiatan wisata dengan group kecil, ruang yang luas, dan prosedur yang jelas….. itu bikin gua berharaaaap banget teman-teman operator selam di berbagai daerah bisa mulai beroperasi. Jadi barisan depan penggerak ekonomi negara.
Gua juga dikasih tau kalo Kemenparekraf dah siapin SOP protokol kesehatan khusus wisata selam. Tiga minggu ke depan (sd 8 Juli) gua bakalan ajak kalian “keliling2” ke Manado, Labuan Bajo, dan Bali untuk dengerin langsung keadaan mereka.
Belakangan ini para professional travelers sering kedapatan posting harapan mereka untuk bisa kembali melancong dan menjalankan profesinya. Tak ketinggalan sosmed-nya Wet Traveler. “Lucunya” sebagian dari komentar yang muncul malah mencibir bahkan tak sedikit yang melontarkan kalimat sinis penuh emosi.
Siapa yang tidak berduka karena serangan pandemik ini? Siapa yang tak sedih melihat sekeliling ataupun dirinya sendiri kehilangan sebagian atau SELURUH penghasilan? Siapa yang tidak harus mengekang dirinya untuk makan enak ataupun hanya sekadar sesuap nasi? Semua kita berduka. Tapi itu bukan untuk menghentikan PENGHARAPAN. Pengharapan untuk kembali hidup baik. Bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Kamu pesimis? Ya jangan ajak-ajak orang lain untuk pesimis dong. Biarkan orang lain punya PENGHARAPAN. Dan kalau bisa, berikanlah mereka penggarapan itu. Kata orang bijak: “Banyak orang menyiapkan diri kalau-kalau harus menghadapi bencana. Tidak banyak yang menyiapkan diri untuk menyambut hal baik yang akan lewat yang akhirnya terlewati begitu saja.” Gw lupa sapa yang mengatakan itu. Tapi…..itulah yang membedakan orang sukses dengan LOOSERS!