Jangan Petik Bunga Edelweiss yang Dilindungi

Akhir akhir ini mulai marak kembali kejadian pemetikan bunga edelweis oleh beberapa oknum pendaki. Yang lebih menjengkelkan lagi mereka secara terang2an memetik dengan rona wajah yang bahagia tanpa rasa takut sedikitpun.

Padahal bunga edelweis sudah jelas dilindungi oleh undang-undang, karena keberadaannya yang langka. Selama ini, sanksinya apa? Minta maaf, klarifikasi, selesai. Apakah menimbulkan efek jera? Tidak. Nampaknya kita semua harus lebih tegas. Blacklist tidak boleh mendaki gunung di seluruh Indonesia selama 30 tahun, misalnya. Biar si pelaku nggak bisa naik gunung sampai tua.

Padahal selama ini udah berapa puluh juta informasi ada di sosial media mengenai larangan memetik bunga edelweis. Kalau alasannya karena nggak tau, nampaknya tidak mungkin. Contoh kasus terakhir, ada yang menegur “kenapa dipetik kaka, kan nggak boleh”. Logikanya jika dia memang benar-benar tidak tahu, harusnya jawab “oh nggakboleh ya?” Namun manusia ini menjawab “sebagian aja” dengan santainya.

Masa iya di tiap tempat tumbuh edelweis harus dipasang papan larangan? Kan nggak lucu. Jika larangan seringan itu saja tidak bisa dipenuhi, bagaimana aturan lain yang lebih berat? (Membawa turun sampah, misalnya). Kalo nggak mau diatur, nggak usah naik gunung.

Gunung Arjuno
Tretes oh tretes. Jalur batunya seperti jalur ojek Sumbing, namun puaaanjaaaang hingga tempat camp. Kami jalan dari jam 11 siang sampai jam 6 sore, sudah termasuk dengan istirahat 118 kali. Senang sekali ketika sampai pondokan akhirnya kami bisa merasakan jalan di atas tanah dan rumput.
Alhamdulillah sepatu mendukung, jadi telapak kaki aman. Kalo ditanya mau lagi nggak lewat jalur tretes? Jawabannya enggak. Wes cukup sekali, tapi kalian harus coba paling nggak sekali, biar tau sensasinya. Tetapi but, disana ada jeep penambang belerang yang kadang lewat.
Konon kabarnya kita boleh ikut naik keatas sampai pondokan, tapi bayar ya, biayanya aku ga paham berapa.
Nah kebetulan nih kebetulan banget, pas kita nyampe pos 1 perijinan, eh ada jeep lewat. Nah iseng2 bertanyalah kita, kalo kerir doang yang naik kita harus bayar berapa sih. Ternyata mereka hargain 200rb, seneng banget dong, yaudah deh naiklah semua kerir kita. Jadi dari pos perijinan sampai pondokan kami cuma bawa badan+makanan secukupnya. Bawa badan doang aja rasanya masih capek banget, aku nggak bayangin gimana rasanya kalo bawa kerir hahahha.
Sekian tentang Tretes.